Perjalanan panjang dengan pesawat sering kali menyenangkan, tetapi juga bisa membawa beberapa risiko kesehatan. Durasi penerbangan yang lama, ruang yang terbatas, dan perubahan tekanan udara dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa penyakit yang rentan dialami saat naik pesawat panjang dan cara mencegahnya.
Table of Contents
Toggle1. Deep Vein Thrombosis (DVT) – Pembekuan Darah pada Kaki
DVT adalah kondisi di mana darah membeku di dalam pembuluh darah yang lebih dalam, terutama di kaki. Penerbangan panjang yang memaksa seseorang duduk dalam waktu lama tanpa banyak bergerak meningkatkan risiko terjadinya DVT. Penurunan sirkulasi darah saat duduk terlalu lama menjadi faktor utama penyebab pembekuan darah. Gejala DVT meliputi :
- Pembengkakan pada kaki atau betis
- Nyeri atau rasa berat pada kaki
- Kulit yang memerah atau panas pada area yang bengkak
Cara Mencegah:
- Bergerak secara teratur: Cobalah untuk berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan peregangan setiap 1-2 jam.
- Lakukan latihan kaki: Gerakkan pergelangan kaki dan lutut secara berkala saat duduk untuk meningkatkan aliran darah.
- Gunakan kaus kaki kompresi: Kaus kaki kompresi dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kaki.
- Cukup minum air: Hidrasi yang baik dapat mencegah darah menjadi kental, yang berisiko meningkatkan pembekuan.
2. Dehidrasi
Udara di dalam kabin pesawat sangat kering, dengan kelembaban hanya sekitar 20%. Ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, yang berisiko menyebabkan dehidrasi. Selain itu, konsumsi alkohol atau minuman berkafein dapat memperburuk kondisi ini. Gejala dehidrasi yang mungkin muncul termasuk:
- Mulut kering dan tenggorokan
- Kulit kering atau gatal
- Sakit kepala
- Kelelahan
Cara Mencegah:
- Minum banyak air: Pastikan untuk minum air secara teratur selama penerbangan.
- Hindari alkohol dan kafein: Pada minuman ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
- Gunakan pelembab: Cobalah menggunakan pelembab wajah atau lip balm untuk menjaga kelembaban kulit dan bibir.
3. Jet Lag
Jet lag terjadi ketika tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu antara zona waktu asal dan zona waktu tujuan. Perubahan jam biologis tubuh yang terganggu dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, dan masalah pencernaan. Dilansir dari pafikabpulautaliabu.org Gejalanya meliputi:
- Kelelahan ekstrim
- Gangguan tidur
- Disorientasi atau kebingungan
- Nyeri otot atau sakit kepala
Cara Mencegah:
- Atur jam tidur sebelum penerbangan: Cobalah untuk menyesuaikan jadwal tidur Anda beberapa hari sebelum terbang agar lebih mudah beradaptasi dengan zona waktu tujuan.
- Paparan cahaya alami: Setelah tiba di tujuan, cobalah untuk beraktivitas di luar ruangan dan terkena sinar matahari pagi untuk membantu tubuh menyesuaikan waktu tidur.
- Menggunakan suplemen melatonin: Suplemen melatonin dapat membantu mengatur pola tidur Anda sesuai dengan zona waktu setempat.
4. Infeksi Saluran Pernapasan (Flu dan Pilek)
Udara di dalam kabin pesawat yang tertutup dan padat sering kali menjadi tempat berkembang biak bagi kuman dan virus. Ruang yang sempit membuat orang lebih mudah terpapar infeksi, terutama ketika berada dalam penerbangan yang panjang. Gejalanya dapat meliputi:
- Hidung tersumbat atau meler
- Batuk atau tenggorokan gatal
- Kelelahan
- Demam atau nyeri tubuh
Cara Mencegah:
- Cuci tangan secara teratur: Selalu mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol untuk mengurangi risiko infeksi.
- Gunakan masker: Menggunakan masker dapat melindungi Anda dari virus yang tersebar di udara.
- Hidrasi yang cukup: Memastikan tubuh tetap terhidrasi dapat menjaga sistem imun Anda tetap berfungsi dengan baik.
5. Mual dan Pusing (Motion Sickness)
Mual dan pusing dapat terjadi ketika tubuh kesulitan beradaptasi dengan gerakan pesawat. Meskipun pesawat relatif stabil, pergerakan turbulensi atau ketegangan bisa memicu mual, terutama bagi mereka yang lebih sensitif terhadap gerakan. Gejalanya bisa termasuk:
- Mual dan muntah
- Pusing atau rasa tidak seimbang
- Keringat dingin
- Pucat
Cara Mencegah:
- Duduk di tempat yang stabil: Jika memungkinkan, pilih kursi dekat sayap pesawat, karena area ini lebih stabil dan mengurangi dampak guncangan.
- Menghindari makanan berat: Makanan berat atau berlemak dapat memperburuk mual, jadi pilihlah makanan yang ringan dan mudah dicerna.
- Obat anti-mual: Mengkonsumsi obat seperti dimenhydrinate atau meclizine beberapa jam sebelum penerbangan dapat membantu mengurangi gejala mual.
6. Nyeri Punggung dan Leher
Kursi pesawat yang sempit dan postur tubuh yang tidak ergonomis bisa menyebabkan nyeri punggung atau leher. Ketegangan otot ini seringkali diperburuk oleh duduk dalam waktu lama tanpa banyak pergerakan. Gejalanya bisa berupa:
- Nyeri atau ketegangan pada punggung bawah atau leher
- Kekakuan pada sendi dan otot
- Rasa tidak nyaman saat bergerak
Cara Mencegah:
- Perbaiki posisi duduk: Gunakan bantal leher atau penyangga punggung untuk menopang tubuh dengan lebih baik.
- Lakukan peregangan: Cobalah untuk melakukan peregangan leher dan punggung secara ringan selama penerbangan.
- Pilih kursi yang nyaman: Jika memungkinkan, pilih kursi yang memberi ruang lebih untuk pergerakan atau pilih kursi di lorong agar lebih mudah bergerak.
7. Kekurangan Oksigen (Hypoxia)
Pada penerbangan tinggi, kadar oksigen di kabin pesawat bisa lebih rendah dibandingkan dengan di permukaan bumi. Meskipun kabin pesawat dilengkapi dengan sistem tekanan udara, beberapa orang, terutama yang memiliki kondisi pernapasan atau jantung tertentu, dapat merasa kesulitan bernapas. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh, atau yang dikenal dengan hypoxia. Gejalanya bisa termasuk:
- Sesak napas
- Pusing atau kebingungan
- Kelelahan
- Pucat atau warna kulit kebiruan (terutama pada bibir atau ujung jari)
Cara Mencegah:
- Jika Anda memiliki kondisi pernapasan atau jantung, konsultasikan dengan dokter sebelum penerbangan untuk memastikan apakah perlu membawa oksigen tambahan.
- Pastikan untuk menghindari kegiatan fisik berat selama penerbangan, terutama di area kabin yang tidak terpapar oksigen tinggi.
- Jika merasa sesak napas, cobalah untuk bernapas dengan tenang atau lakukan teknik pernapasan dalam untuk membantu tubuh mendapatkan oksigen lebih banyak.
Penerbangan panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, namun langkah pencegahan yang tepat dapat membuat perjalanan lebih nyaman. Menjaga hidrasi, bergerak secara teratur, mengatur pola tidur, dan melindungi diri dari infeksi adalah cara efektif untuk mencegah penyakit selama penerbangan. Persiapkan diri dengan tips kesehatan ini untuk perjalanan yang aman dan menyenangkan.